Rabu, 01 Februari 2012

TUHAN SEKOLAH

Saya mencoba memahami...
mengapakah sampai terjadi..
siswa bunuh diri..
siswa marah bakar sekolah
siswa stress pingsan tak sadar diri
siswa brutal melampiaskan hasrat diri..

tidak salah kalau Neil Postman mengatakan,
sekarang kita punya Tuhan banyak..
Tuhan konsumerisme, Tuhan tayangan TV,
Tuhan pekerjaan, Tuhan Uang, Tuhan Jabatan,dan masih banyak Tuhan-Tuhan yang lain..
Dan ini yang ditakutkan oleh Nabi Ibrahim...
yang beliau mohon diselamatkan Allah dari BERHALA-BERHALA...

Engkau mungkin menolak dengan tegas jika apa yang kutulis diatas dikatakan Tuhan...
Meski kenyataan yang engkau lakukan,
bagaimana engkau bersikap terhadap mereka,
bagaimana engkau memperlakukan mereka,
dan bagaimana mereka mengisi seluruh relung hatimu,
bagaimana mereka memenuhi ruang kosong dalam hatimu
telah meng iyakan bahwa mereka adalah Tuhanmu...

Dan ketika sekolah menjadi fokus..
seolah tak ada lain yang bagus..
seolah ditangan sekolahlah hidup kita akan menjadi lurus
dan dengan sekolah kita akan menjalankan hidup ini dengan mulus...
Saat itulah sekolah menjadi segala-galanya bagimu..
menjadi panduan hidupmu..
menjadi acuan keberhasilan dirimu..
menjadi gantungan kesuksesan masa depanmu..
seolah-olah hanya sekolahlah hidup itu.
Hidup adalah Sekolah dan Sekolah itulah Hidup..
Lalu bukankah saat itu Tuhanmu sudah beralih menjadi Tuhan Sekolah ?!

Tidakkah kamu menghitung, berapa banyak orang yang sukses tanpa melalui sekolah ?
dan ..Tidakkah kamu menghitung, berapa banyak pengangguran setelah sekolah?

Nilai bagus, menjadi Tuhan tersendiri...
Anak cabang Tuhan Sekolah..
maka apapun akan ditempuh untuk mendapatkan nilai yang bagus..
Kalau perlu menyewa Joki..
Kalau perlu membayar pada Guru..
Kalau perlu memberikan semua apa yang ada...
segalanya...segalanya demi nilai yang bagus..
Sayang..nilai bagus bukan jaminan sorga..
he..he..
Kalau alumninya berhasil "jadi orang" alias jadi pekerja, maka sekolah akan mengatakan..lihatlah !! itulah lulusan kami...

Tapi mengapa sekolah tidak berkata begitu jika banyak yang menganggur..!! ada yang jadi penjahat  dan masuk di penjara ! ada yang korupsi ! ada yang membunuh ! ??

Kalau sekolah berani mengatakan bahwa seseorang yang berhasil itu adalah karena lulusannya dan karena sekolah ditempat dia, mengapa sekolah tidak berani mengatakan bahwa orang-orang yang korupsi..yang bertindak kriminal dan jahat..pembunuh, pencuri yang dulu pernah sekolah di tempatnya itu juga hasil dari didikan dia ??!!!

Adolf kecil adalah seorang pendiam..agak goblok dikelas..tapi ketika dunia diguncangkan dengan kiprahnya, siapakah yang berani mengklaim bahwa apa yang dilakukan Adolf Hitler itu hasil sekolah?
 
Thomas Alfa Edison, kurang pinter juga di kelas..dan agak cacat, lalu apakah kegigihan dan keuletannya sampai membawa manfaat buat orang banyak dengan Lampu listrik itu adalah hasil sekolah??
 
Einsten, penjaga kantor pos -katanya..tidak pernah menjalani belajar fisika yang mendalam..
Lalu apakah hasil sekolah yang menjadikan dia menemukan relativitasnya?
 
Isaac Newton ketika melihat apel jatuh dan kemudian menemukan hukum2 fisika..apakah hasil sekolah yang membuat dia berpikir seperti itu?
Kalau iya, mengapakah yang lainnya tidak berpikir seperti itu?
 
Soekarno itu lulusan sekolah arsitek dan bukan lulusan sekolah negarawan apalagi lulusan sekolah orator...
dan Ibu Kartini tidak pernah mengenyam sekolah feminisme..
 
Ironis !
 
Di satu sisi semua akan menerima jika dikatakan sekolah bermanfaat buat siswanya..
Dan mungkin tidak akan  ada yang mau menerima jika dikatakan sekolah itu tidak bermanfaat bagi muridnya..

Tapi paling tidak sekolah bukanlah segala-galanya..
dan ia bukanlah Tuhan yang menguasai kehidupan kita..
ia bukanlah Tuhan yang layak untuk dimasukkan ke dalam hati..menguasai hati dan menjadikan hidup berakhir ketika gagal di sekolah..

Sebuah renungan jumat..
Sudahkah kita melakukan pendidikan ?
ataukah hanya sebuah pembodohan dalam bentuk lain?

Cita-cita bangsa Indonesia...Pembukaan UUD 45,
"...mencerdaskan bangsa.."

Sudahkah ?

salam renungan
mustafiq,S.Pd

Tidak ada komentar:

Posting Komentar